Ditulis oleh: Angga Wijaya
Saat saya masih SMA, selepas pulang sekolah saya sering sekali mampir ke rumah teman untuk membaca koleksi komik-komiknya. Pada kala itu, komik bagi saya seperti seorang teman yang bercerita tentang khayalan dan pandangan kehidupan nyata. Lalu, bagaimana karakter dan cerita dari komik bisa membekas pada kehidupan kita? Putri sedari kecil telah tumbuh ditemani karakter komik yang dia buat, bahkan Putri memberi nama-nama di tiap karakternya. Sama seperti yang saya rasakan, membuat karakter tersebut menjadi cara Putri bercerita.
Dalam membuat proyek Zero Frontier, Putri tak hanya mengandalkan ekspresi personal. Setiap karakter, latar tempat, dan kultur yang hidup di dalam cerita mempunyai relasi terhadap kehidupan nyata, seperti penamaan karakter yang menggunakan nama-nama kota di dunia. Dengan metode belajar seperti itu, anak-anak di Erudio Indonesia tidak hanya mempertajam kemampuan seni, tetapi mereka sekaligus mempelajari kehidupan sosial, geografi, sejarah dan kebudayaan tertentu.
Setiap manusia mempunyai ketakutan terdalam di dalam diri mereka. Untuk mencapai apa yang diimpikan di dalam hidup ini tidak mudah, ada ketakutan yang perlu kita hadapi. Kita perlu menyimpan hal yang berharga dalam hidup dan membuang hal yang tidak dibutuhkan. Putri hendak menyampaikan; biarkan masa lalu melukai kita secukupnya, biarkan luka itu membentuk jadi diri kita sendiri, karena hanya kita yang dapat mengubah hidup kita sendiri.
Comments